PengangkatanJenderal Kuniaki Koiso menjadi perdana menteri Jepang dilakukan pada tanggal 17 Juli 1944. Pada tanggal 7 September 1944, PM Koiso memberikan janji di depan sidang parlemen Jepang
Sayangnya data kompilasi komitmen pendanaan iklim versi Pemerintah Inggris menunjukkan komitmen pendanaan sebagian besar negara kaya masih di bawah batas minimum 0,22% dari PNB. Sebagai contoh
Syaratpertama untuk mencapai kemerdekaan ialah menyelesaikan perang yang sekarang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Jadi, bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya, dan bersama-sama dengan pemerintah Jepang meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya. 2.
FqCA. Langkah awal yang dilakukan Jepang untuk Indonesia ketika mareka sedang terdesak yaitu membuat janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Janji Koiso adalah pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Kuniaku Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo. Janji Koiso berisi janji Keksaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari. Janji ini dikeluarkan karena Jepang tahu rakyat Indonesia dan tokoh pergerakan sangat mendambakan kemerdekaan. Agar rakyat mau tetap bekerja untuk Jepang, Jepang pun menjanjikan kemerdekaan. Setelah PM Koiso mengeluarkan janji itu, tentara pendudukan Jepang di Indonesia pun mulai melonggarkan pengawasannya kepada para tokoh nasional seperti Soekarno, Moh Hatta, dan kawan-kawan. Untuk melunasi janjinya, mereka membentuk satu badan yang bertugas mempersiapkan dan merancang berdirinya negara yang merdeka dan berdaulat. Pada 26 April 1945, badan itu, Dokoritsu Zyumbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, dibentuk. Soekarno, Moh Hatta, Soepomo, AA Maramis, Abdul Wahid Hasyim, dan Moh Yamin direkrut ke dalamnya. Di saat yang sama, Soekarno juga juga mengirim surat kepada pelajar-pelajar Indonesia di Jepang bahwa ia tak percaya kemerdekaan akan diberikan Jepang, tetapi harus direbut dengan perjuangan. Nyatanya, Jepang tidak pernah melunasi janji itu. Jepang tak kunjung memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Hingga pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Menyusul bom ke Nagasaki pada 9 Agustus. Akibat bom itu, Jepang lumpuh dan tak berdaya. Jepang akhirnya menyatakan kekalahan dan menyerah. Dengan demikian, langkah pertama Jepang sebagai pelaksanaan janji Koiso tentang kemerdekaan Indonesia adalah dengan membentuk BPUPKI.
Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan September 1944, sejak itulah Jepang memberikan izin kepada rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang Hinomaru. Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Sejak itu pula Jepang mulai mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk pertahanan. Mereka disiapkan untuk menghadapi musuh. Pada saat itu suasana kemerdekaan terasa semakin dekat. Selanjutnya, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI pada 1 Maret 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tatanan pemerintahan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, sebagai pelaksanaan Janji Koiso tentang Kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI.
-Kedatangan Jepang di Indonesia awalnya mendapat sambutan baik, karena mereka berjanji akan memerdekakan Indonesia. Akan tetapi, pada kenyataannya, Jepang justru memberikan penderitaan terhadap rakyat Indonesia yang tidak jauh berbeda dari penjajahan sebelumnya. Hal ini lantas mengundang sejumlah tokoh daerah untuk melakukan perlawanan, salah satunya KH Zainal juga Bagaimana Jepang Mewujudkan Janji Kemerdekaan kepada Indonesia? Menolak penerapan kebijakan seikerei KH Zainal Mustafa adalah salah seorang ulama yang melakukan perlawanan terhadap para penjajah di Indonesia, baik Belanda maupun Jepang. Adapun salah satu alasan KH Zainal Mustafa melakukan perlawanan terhadap Jepang adalah adanya pelaksanaan adalah memberi hormat kepada kaisar Jepang dengan cara menundukkan 90 derajat badan ke arahnya. Menurut Zainal Mustafa, perbuatan itu bertentangan dengan ajaran agama Islam, sehingga ia menolak adanya seikerei. Oleh sebab itu, di setiap dakwahnya, KH Zainal Mustafa selalu menekankan pentingnya berjuang melawan Jepang yang dianggap lebih Jepang dibanding Belanda. Untuk mengusir Jepang dari Tanah Air, Zainal Mustafa memutuskan melakukan upaya perlawanan pada 25 Februari 1944. Cara yang dilakukan Zainal Mustafa dalam melawan Jepang adalah dengan melakukan sabotase, memutus kawat-kawat telepon, dan membebaskan para tahanan politik.